Cara Budidaya Lumut di Rumah, Hasilkan Uang Tambahan

Budidaya lumut di rumah bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan untuk menghasilkan uang tambahan. Selain tidak membutuhkan lahan yang luas, proses budidaya lumut juga tergolong mudah dan murah.

Lumut yang dibudidayakan bisa dijual untuk berbagai keperluan, mulai dari dekorasi tanaman, aquascape, hingga kebutuhan hortikultura lainnya. Dikesempatan kali ini admin berkesempatan untuk membahas cara budidaya lumut di rumah.

Ya siapa tahu ini bisa menjadi peluang usaha kamu dirumah.

Mengenal Lumut

Guys, pasti kamu pernah jalan-jalan ke hutan atau dataran tinggi dan lihat ada lumut hijau yang tumbuh di tanah, bebatuan, atau bahkan di batang pohon? Nah, lumut ini mungkin kelihatan biasa aja, tapi sebenarnya lumut punya potensi yang gede banget lho kalau dibudidayakan.

Lumut ini sering dipakai buat berbagai keperluan, mulai dari dekorasi taman, aquascape, hingga menjadi elemen penting buat hobiis tanaman. Bahkan, buat kalian yang lagi cari peluang bisnis yang unik, budidaya lumut bisa jadi pilihan yang menarik banget.

Lumut sendiri adalah tanaman kecil yang tak punya akar sejati, batang, atau daun seperti tanaman pada umumnya. Meskipun begitu, lumut bisa menyerap air dan nutrisi langsung dari lingkungan sekitarnya.

Karena itulah, lumut lebih suka tinggal di tempat yang lembap dan teduh, kayak di hutan atau daerah pegunungan. Kalau kalian pernah lihat lumut di kebun atau halaman rumah, itu artinya lingkungan tempat tinggal kalian cukup lembap dan mendukung buat pertumbuhan lumut.

Buat yang suka tanaman, lumut itu kayak hidden gem, guys! Selain tampilannya yang hijau segar, lumut juga bisa menciptakan suasana alami di rumah. Nggak cuma buat hiasan, lumut juga bisa dipakai sebagai media hidup buat beberapa tanaman lain.

Nah, yang lebih menarik lagi, kalian bisa memulai budidaya lumut sendiri di rumah dengan peralatan yang cukup sederhana.

Tapi, sebelum kita lanjut ke cara budidaya lumut, ada beberapa hal yang harus kalian siapkan dulu. Persiapan bahan dan alat yang tepat ini sangat penting supaya lumut kalian bisa tumbuh subur dan hasilnya maksimal. Yuk, kita bahas satu-satu!

Persiapan Bahan

Oke, guys, kalau mau mulai budidaya lumut, pertama-tama kita harus siapin bahan-bahannya dulu. Nggak ribet kok, kebanyakan bahan bisa kalian temuin dengan mudah, bahkan mungkin udah ada di rumah.

Tapi inget, setiap detail persiapan ini penting banget buat menjamin suksesnya budidaya lumut kalian. Jadi, yuk kita simak bahan-bahan apa aja yang dibutuhkan!

1. Paranet

 

Buat kalian yang mau budidaya lumut di luar ruangan, paranet adalah salah satu alat yang nggak boleh ketinggalan. Lumut itu suka banget sama tempat yang teduh dan lembap, makanya di alam liar mereka sering tumbuh di bawah pohon besar atau di tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung.

Nah, paranet ini fungsinya buat meniru kondisi alam tersebut.

Kalian bisa pilih paranet dengan kerapatan sekitar 60%. Kenapa 60%? Karena itu cukup buat mengurangi intensitas sinar matahari yang kena ke lumut, tapi tetap memberikan sedikit cahaya biar mereka tetap bisa tumbuh.

Oh iya, jangan lupa juga buat ngasih perlakuan pengabutan atau penyiraman secara rutin, ya. Ini penting banget buat menjaga kelembapan, apalagi kalau kalian tinggal di daerah yang cuacanya cenderung panas.

2. Media Tanam

Sekarang kita masuk ke media tanam, ini nih yang jadi tempat lumut bakal tumbuh dan berkembang. Lumut tak butuh media tanam yang rumit, tapi kalian tetap harus milih yang sesuai biar pertumbuhannya maksimal.

Ada beberapa jenis media tanam yang bisa kalian pakai:

  • Sphagnum Moss:
    Adalah lumut kering yang warnanya cokelat. Banyak orang pakai sphagnum moss karena dia punya kemampuan menyimpan air yang bagus banget. Jadi, kelembapan media tanam kalian bisa tetap terjaga.
  • Peat Moss:
    Media tanam yang satu ini terbuat dari serasah organik yang udah mengalami pembusukan. Peat moss ini juga bagus banget dalam menahan air, jadi lumut kalian bakal dapat suplai kelembapan yang cukup.
  • Cocopeat:
    Buat yang pengen media tanam yang lebih ramah lingkungan, cocopeat bisa jadi pilihan. Ini terbuat dari serbuk kelapa, tapi sebelum dipakai, kalian harus bilas dulu tiga kali.
    Tujuannya buat ngurangin kandungan garam dan tanin yang ada di dalam cocopeat, karena terlalu banyak garam bisa bikin pertumbuhan lumut terganggu.
  • Bebatuan:
    Selain media tanam organik, kalian juga bisa pakai bebatuan sebagai media tanam lumut. Batu-batuan seperti pumice, akadama atau kanuma bisa dipakai, terutama kalau kalian mau ngebudidayain lumut di lingkungan yang butuh drainase bagus.
    Bebatuan ini ngebantu air cepat ngalir, jadi media tanam tidak terlalu becek.

3. Air

Lumut itu sangat bergantung pada kelembapan, jadi air yang kalian pakai buat menyiram lumut juga harus diperhatikan. Yang terbaik adalah air dengan TDS(Total Dissolved Solids) yang rendah.

TDS ini adalah ukuran dari jumlah partikel terlarut di dalam air, kayak garam, mineral, atau kotoran lainnya. Semakin rendah TDS, semakin bagus buat lumut kalian.

Beberapa contoh air dengan TDS rendah yang bisa kalian pakai antara lain:

  • Air hujan:
    Air hujan ini alami banget dan biasanya punya kandungan mineral yang rendah, jadi cocok buat lumut.
  • Air bekas AC:
    Buat kalian yang punya AC di rumah, air yang dihasilkan dari proses pendinginan ini bisa banget dipakai buat lumut. Kandungan mineralnya rendah, jadi aman.
  • Air Reverse Osmosis (RO):
    Air yang dihasilkan dari proses RO ini paling murni dan hampir tak mengandung kotoran atau garam sama sekali. Jadi, kalau kalian punya akses ke air RO, itu pilihan yang terbaik buat pertumbuhan lumut.
  • Air Sumur

Cara Budidaya Lumut di Dalam Nampan

 

1. Pilih Nampan atau Wadah yang Cocok

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih nampan atau wadah yang sesuai. Tak perlu yang mahal, kamu bisa pakai nampan plastik biasa yang ukurannya cukup besar.

Idealnya, pilih nampan yang agak lebar dan tak terlalu dalam, karena lumut biasanya tumbuh di permukaan media tanam. Wadah atau nampan ini akan jadi tempat tinggal utama buat lumut kamu, jadi pastikan ukurannya pas sesuai dengan jumlah lumut yang mau kamu tanam.

Lebih baik lagi kalau nampan tersebut punya lubang-lubang kecil di bagian bawah untuk membantu drainase, supaya air berlebih bisa keluar dan tak membuat media tanam terlalu basah.

2. Isi Nampan dengan Air

Setelah kamu menyiapkan nampan atau wadah, langkah selanjutnya adalah mengisinya dengan air. Tapi, jangan asal isi ya guys! Kamu harus memperhatikan kualitas air yang kamu pakai.

Seperti yang udah kita bahas sebelumnya, lumut suka air yang TDS-nya rendah. Brarti kamu perlu menggunakan air yang bersih dan murni, misalnya air hujan, air bekas AC, air RO atau paling mudah dan kalo ada, air sumur deh.

Isi nampan dengan air hingga penuh, tapi nanti jangan biarkan airnya tergenang terlalu lama ya. Kita hanya mau membuat media tanam menjadi basah, bukan membiarkan lumut terendam air, karena kalau terlalu basah malah bisa bikin lumut tidak tumbuh dengan baik atau bahkan mati.

3. Masukkan Media Tanam ke Dalam Nampan

Sekarang saatnya kamu memasukkan media tanam ke dalam nampan. Media tanam yang biasa dipakai untuk lumut ada beberapa pilihan, seperti sphagnum moss, peat moss, atau cocopeat.

Apapun pilihan kamu, pastikan media tersebut basah tapi nggak terlalu lembek.

Caranya, setelah kamu isi nampan dengan air, masukkan media tanamnya sedikit demi sedikit. Kamu bisa pakai tangan buat meratakan media tanam di seluruh permukaan nampan.

Pastikan semua bagian media tanam menyerap air dengan baik tapi nggak tergenang. Kalau air di nampan terlalu banyak, kamu bisa sedikit menguranginya supaya media tanam tetap lembap tanpa terlalu basah.

Media tanam yang basah dan rata akan jadi dasar yang bagus buat lumut menempel dan tumbuh. Nah, pastikan juga kalau media tanam tetap basah selama proses penanaman berlangsung ya, karena lumut butuh kelembapan yang konstan.

4. Pindahkan Lumut ke Media Tanam

Setelah media tanam siap, sekarang saatnya kamu menanam lumut. Biasanya, kamu bisa mulai dengan mengambil lumut dari sumber lain, misalnya dari pot yang sudah ada atau dari alam (kalau kamu punya akses ke lumut alami).

Ambil sekitar 80-100 gram lumut, lalu pindahkan ke nampan yang sudah kamu siapkan sebelumnya.

Caranya gampang banget, kamu cukup ambil potongan lumut yang sudah kamu miliki, lalu letakkan di atas media tanam. Ratakan lumut di seluruh permukaan media tanam, tapi jangan ditekan terlalu keras.

Biarkan lumut menempel dengan sendirinya dan tumbuh dengan alami di atas media tanam. Jangan lupa, guys, lumut itu tanaman yang sensitif, jadi pastikan kamu memperlakukannya dengan lembut ya!

5. Jaga Kelembapan Media Tanam

Nah, ini nih yang paling penting dalam budidaya lumut: menjaga kelembapan! Lumut nggak bakal tumbuh subur kalau media tanamnya kering.

Jadi, pastikan kamu selalu memantau kelembapan media tanam, terutama saat cuaca panas atau musim kemarau.

Cara paling mudah buat menjaga kelembapan adalah dengan rutin menyiram atau mengabuti media tanam menggunakan air. Kamu bisa pakai semprotan halus biar air tersebar merata ke seluruh permukaan lumut tanpa membuatnya tergenang.

Kalau kamu tinggal di daerah yang suhunya cenderung kering atau panas, sebaiknya budidaya lumut dilakukan di tempat yang teduh. Kalau perlu, kamu bisa taruh nampan lumut di ruangan dengan suhu yang sejuk atau menggunakan paranet untuk melindunginya dari sinar matahari langsung.

6. Perhatikan Pertumbuhan Lumut

Dalam beberapa minggu, kamu akan mulai melihat perubahan pada lumut yang kamu tanam. Biasanya lumut akan mulai menempel lebih kuat pada media tanam dan warnanya akan semakin hijau segar.

Yang berarti lumut kamu tumbuh dengan baik dan sehat. Jangan lupa buat terus memantau kelembapan media tanam dan pastikan nggak ada bagian yang kering.

Pada tahap ini, kamu bisa melakukan perawatan ekstra, misalnya dengan memberi pupuk organik berbahan dasar rumput laut untuk mempercepat pertumbuhan. Tapi, ingat, gunakan pupuk dengan dosis yang sangat rendah, cukup ¼ dari dosis yang dianjurkan.

Pupuk ini bisa kamu semprotkan ke media tanam sekali sebulan untuk memberi nutrisi tambahan bagi lumut.

Pemupukan

Untuk mempercepat pertumbuhan lumut, kamu bisa memberikan pupuk organik berbahan dasar rumput laut yang biasanya digunakan untuk anggrek. Namun, dosis yang diberikan hanya ¼ dari dosis yang dianjurkan.

Sebagai contoh, jika anjuran penggunaan adalah 1 ml pupuk per 1–2 liter air, kamu cukup menggunakan 0,25 ml pupuk.

Pemupukan dapat dilakukan menggunakan alat penyemprot dengan butiran halus agar pupuk tersebar merata. Pemupukan ini bisa dilakukan sebulan sekali.

Alternatif lain, kamu bisa menggunakan serasah daun yang sudah digunting kecil, lalu ditaburkan di atas lumut sebagai pupuk alami. Pemupukan ini akan memberikan nutrisi tambahan bagi lumut dan membantu mempercepat pertumbuhannya.

Masa Panen Lumut

Setelah melalui proses perawatan selama beberapa bulan, lumut akan siap untuk dipanen. Namun, waktu panen lumut berbeda-beda tergantung musim. Pada musim hujan, lumut bisa dipanen setelah 3 bulan penanaman.

Sementara itu, di musim kemarau, waktu panen memakan waktu lebih lama, yakni setelah 5 bulan pemeliharaan.

Lumut dipanen dengan cara dicabut sesuai kebutuhan. Pastikan untuk memanen lumut dengan hati-hati agar akarnya tidak rusak, terutama jika kamu ingin melanjutkan budidaya di periode berikutnya.

Penutup

Budidaya lumut di rumah tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga menjadi kegiatan yang menyenangkan. Dengan perawatan yang tepat, seperti menjaga kelembapan, memilih media tanam yang sesuai, serta memberikan nutrisi yang cukup, kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari budidaya ini.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar tempat budidaya, karena lumut sangat sensitif terhadap perubahan cuaca dan suhu. Semoga panduan ini bermanfaat dan selamat mencoba budidaya lumut di rumah!