Kali ini kita akan ngobrolin tentang salah satu tanaman yang seharusnya kamu udah nggak asing lagi, yaitu pandan. Siapa sih yang nggak kenal dengan tanaman ini?
Daunnya yang harum sering banget kita jumpai di dapur, apalagi buat kamu yang suka masak atau bikin kue. Tapi tahu nggak, ternyata menanam pandan itu nggak sesulit yang dibayangkan lho.
Dengan sedikit usaha dan perawatan, kamu bisa punya tanaman pandan yang tumbuh subur di halaman rumah atau bahkan di dalam pot. Gimana cara menanam tanaman pandan sendiri? Simak terus cara yang admin bagikan dibawah ya..
Mengenal Pandan (Pandanus amaryllifolius)
Pandanus amaryllifolius, atau yang kita kenal dengan nama pandan, adalah tanaman tropis yang punya banyak manfaat. Selain sering dipakai buat nambah aroma harum di masakan, pandan juga punya nilai estetika buat dijadiin tanaman hias.
Daunnya panjang, hijau, dan tumbuh spiral dari batang yang tegak. Biasanya pandan suka hidup di tempat yang lembab dan dekat air, makanya kalau kamu lihat, pandan sering banget ditanam di halaman yang agak basah atau di pinggir kolam.
Kebanyakan orang memilih menanam pandan karena mudah dirawat, bisa tumbuh bertahun-tahun, dan pastinya sangat berguna. Selain itu, daun pandan juga punya manfaat buat kesehatan lho, seperti bisa membantu pencernaan dan bikin tubuh lebih rileks.
Jadi, selain cantik, pandan juga multifungsi banget!
Cara Menanam Pandan
Oke sekarang kita masuk ke langkah-langkah menanam pandan. Sebenarnya, cara menanamnya itu simpel banget, yang penting kamu tahu tips dan triknya biar tanaman pandan kamu bisa tumbuh dengan baik.
Pemilihan Bibit Pandan
Yang paling penting di awal proses menanam pandan adalah pemilihan bibit. Pandan ini biasanya dibudidayakan secara vegetatif, artinya kita nggak menanam dari biji, tapi dari tunas atau anakan yang tumbuh dari induk tanaman.
Tunas-tunas ini yang nantinya bakal kita tanam dan kembangkan.
Pilihlah tunas yang sehat, tunas yang sehat itu biasanya berwarna hijau segar dan nggak layu. Terus, usahain bibit yang kamu pilih punya akar gantung.
Kenapa harus akar gantung? Karena akar gantung ini penting banget buat menunjang pertumbuhan pandan.
Kalau bibit nggak punya akar gantung, biasanya tanaman pandan akan kesulitan tumbuh dan bisa mati sebelum beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jadi, pastikan bibit yang kamu pilih punya akar yang kuat ya!
Penanaman Pandan
Setelah kamu memilih bibit, sekarang saatnya untuk menanam. Untuk tempat tanamnya, pandan ini suka hidup di lokasi yang lembab dan dekat sumber air.
Kalau di kebun, pastikan tempatnya nggak terlalu kering, ya.
- Persiapan lahan:
Sebelum menanam, lahan harus diolah dulu, nih. Cangkul tanahnya biar lebih gembur dan siap menerima bibit.
Aar akar pandan bisa tumbuh dengan bebas dan mendapatkan nutrisi yang cukup dari tanah. - Buat lubang tanam:
Setelah lahan siap, langkah berikutnya adalah membuat lubang tanam. Ukuran lubangnya nggak perlu besar-besar banget, cukup sekitar 20 x 20 x 20 cm.
Jangan lupa beri jarak antar lubang sekitar 1 meter biar tanaman pandan punya ruang yang cukup buat tumbuh.
Kalau terlalu dekat, nanti tanaman akan bersaing buat dapat nutrisi, dan pertumbuhannya jadi kurang optimal. - Pupuk dasar:
Sebelum kamu tanam bibitnya, tambahin dulu pupuk dasar berupa pupuk kandang ke dalam lubang. Pupuk ini bakal jadi asupan nutrisi yang penting buat bibit pandan di awal pertumbuhannya.
Setelah itu, langsung deh tanam bibitnya. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu timbun kembali dengan tanah yang tadi digali. - Menanam di pot:
Bagi yang nggak punya banyak ruang di halaman, tenang aja! Pandan juga bisa ditanam di pot kok. Pilih pot yang ukurannya cukup besar dan punya lubang drainase biar air nggak tergenang.
Proses menanamnya kurang lebih sama, pastikan aja pot diletakkan di tempat yang agak teduh tapi tetap dapat sinar matahari.
Perawatan Tanaman Pandan
Menanam pandan memang terdengar simpel, tapi biar tanaman pandan kamu tumbuh subur dan sehat, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Perawatan adalah kunci agar pandan bisa menghasilkan daun yang wangi dan berkualitas.
Berikut beberapa tips perawatan yang bisa dengan mudah kamu ikuti..
a. Penyiraman
Nah, hal pertama yang harus kamu lakukan dalam perawatan pandan adalah penyiraman. Pandan ini tipe tanaman yang suka banget sama kelembaban, jadi kamu harus rutin menyiramnya.
Idealnya, pandan disiram dua kali sehari, pagi dan sore, supaya kebutuhan airnya tercukupi dan tanah di sekitarnya tetap lembab.
Tapi ada pengecualian kalau masuk musim hujan. Di saat curah hujan sedang tinggi, kamu bisa mengurangi intensitas penyiraman. Jangan terlalu sering, ya, karena kalau tanah terlalu basah, akar pandan bisa berisiko membusuk.
Jadi, cukup perhatikan kondisi tanahnya, kalau sudah lembab karena hujan, nggak perlu disiram lagi. Yang penting, akar tetap sehat dan nggak overwatered.
b. Pemupukan dan Penyiangan Tanaman Pandan
Selain air, pandan juga butuh nutrisi tambahan biar tumbuh subur. Makanya, pemupukan jadi langkah penting dalam perawatan pandan. Setelah tanaman pandan berumur sekitar tiga bulan, kamu sudah bisa mulai memberikan pupuk buatan.
Biasanya pupuk yang digunakan adalah pupuk ZA dan KCl. Untuk dosisnya, masing-masing sekitar 50 gram pupuk ZA dan 20 gram pupuk KCl.
Tapi ingat, sebelum memberikan pupuk, pastikan kamu udah melakukan penyiangan dulu ya, yaitu membersihkan gulma atau rumput liar di sekitar tanaman. Gulma ini bisa bikin nutrisi tanah jadi rebutan, padahal seharusnya fokus buat si pandan.
Setelah tanaman berumur satu tahun, kamu bisa mengubah pola pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos. Nah, pupuk organik ini lebih ramah buat tanah dan bisa menjaga kesuburan jangka panjang.
Kamu bisa lakukan pemupukan secara rutin setiap satu bulan sekali. Tapi pastikan juga ya, dosis pupuknya sesuai anjuran, jangan kebanyakan, karena kalau overdosis justru bisa bikin tanaman stres dan tumbuh nggak optimal.
c. Pemangkasan Tanaman Pandan
Selain disiram dan dipupuk, pandan juga perlu yang namanya pemangkasan. Tujuan dari pemangkasan ini supaya tanaman tetap rapi, sehat, dan nggak ada bagian yang mengganggu pertumbuhannya.
Biasanya, bagian yang perlu dipangkas adalah daun yang sudah tua, tidak tumbuh sempurna, atau bahkan yang terserang hama penyakit.
Dengan memangkas daun-daun yang nggak sehat, kamu bakal mendorong tanaman pandan untuk tumbuh lebih optimal. Daun baru yang lebih segar juga akan lebih cepat muncul, jadi tanamanmu tetap produktif.
Selain itu, pemangkasan juga bisa mencegah penyebaran penyakit ke bagian lain dari tanaman.
d. Hama yang Menyerang Tanaman Pandan
Setiap tanaman pasti punya musuh alaminya, begitu juga pandan. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman pandan adalah pengerek pucuk atau yang biasa dikenal dengan nama uleg pandan.
Hama ini berupa ulat kecil yang biasanya menyerang daun-daun muda, membuat daun jadi berlubang dan akhirnya mengganggu pertumbuhan pandan.
Untuk mengendalikan hama ini, kamu bisa menggunakan insektisida. Tapi jangan sembarangan, pastikan kamu menggunakan insektisida sesuai dengan anjuran dosis yang tepat.
Terlalu banyak insektisida justru bisa merusak tanaman, jadi gunakan seperlunya saja dan perhatikan petunjuk penggunaannya.
Pemanenan Pandan
Biasanya, pandan baru bisa dipanen setelah berumur sekitar 3 tahun. Waktu yang cukup bagi tanaman pandan tumbuh kuat dan menghasilkan daun-daun yang siap digunakan.
Setelah panen pertama, kamu bisa memanen daun pandan setiap 1,5 hingga 2 bulan sekali. Kalau perawatannya benar, tanaman pandan ini bisa terus dipanen hingga 10 sampai 20 tahun!
Panjang banget kan umur produktifnya? Tapi, setiap tahun kamu juga harus memperhatikan tanaman-tanaman yang mulai menunjukkan tanda-tanda mati atau pertumbuhannya nggak normal.
Peremajaan tanaman perlu dilakukan untuk menggantikan tanaman yang udah nggak produktif, biar kamu tetap bisa menikmati daun pandan segar.
Penutup
Nah, itulah cara merawat tanaman pandan dengan baik dan benar. Ternyata nggak susah kan? Yang penting kamu rajin merawatnya, mulai dari penyiraman, pemupukan, pemangkasan, hingga mengontrol hama.
Dengan perawatan yang tepat, pandanmu bakal tumbuh subur, wangi, dan bisa dipanen dalam jangka waktu yang lama.