Di zaman sekarang ini, kita udah mulai sadar nih kalau gaya hidup sehat itu penting banget. Salah satu cara yang bisa kamu coba untuk mendukung gaya hidup sehat adalah dengan menanam sayuran sendiri di rumah.
Eits, jangan keburu pusing dulu kalau ngebayangin tanah, kotor-kotoran, atau lahan yang luas. Ternyata, ada lho cara yang lebih praktis dan nggak ribet untuk menanam sayuran, bahkan bagi kamu yang tinggal di apartemen atau nggak punya halaman luas.
Salah satunya adalah dengan metode hidroponik.
Metode ini gak butuh tanah, hanya menggunakan air dan nutrisi khusus buat tanamannya. Jadi buat kamu yang pengen makan sayur segar tanpa harus repot-repot ke pasar setiap hari, menanam hidroponik ini bisa jadi solusi jitu.
Apalagi, hidroponik juga bisa dilakukan dengan alat-alat yang mudah didapat, bahkan dari botol bekas yang mungkin sudah nggak kepakai lagi di rumahmu. Penasaran gimana cara menananmnya? Simak terus penjelasan admin dibawah ya..
Apa Itu Metode Hidroponik?
Jadi, hidroponik itu adalah metode bercocok tanam yang sedikit berbeda dari cara bertani pada umumnya. Kalau biasanya kita butuh tanah guna menanam tanaman, di hidroponik ini kita cuma perlu air yang dicampur dengan larutan nutrisi khusus.
Nutrisi ini yang nantinya akan diserap oleh tanaman melalui akar. Nah, karena nggak pakai tanah, kamu juga nggak perlu khawatir soal kotor-kotoran yang biasanya ada saat menanam di kebun.
Keunggulan lain dari metode hidroponik ini adalah efisiensinya. Selain bisa menghemat penggunaan air, metode ini juga nggak butuh lahan yang luas, lho.
Makanya, banyak orang yang tinggal di perkotaan atau apartemen mulai tertarik untuk mencoba hidroponik. Cocok banget buat kamu yang punya lahan terbatas tapi tetap pengen makan sayur segar dari hasil kebun sendiri.
Selain itu, hidroponik juga lebih minim risiko terkena hama dan penyakit dibandingkan dengan menanam di tanah. Jadi, kamu bisa lebih fokus merawat tanaman tanpa perlu repot menghadapi serangan hama.
Lalu, kenapa kangkung? Ya karena kangkung ini adalah salah satu tanaman yang sangat cocok ditanam dengan metode hidroponik karena proses tumbuhnya cepat dan perawatannya juga nggak sulit.
Dalam waktu singkat, kamu sudah bisa menikmati hasilnya. Nggak perlu tunggu lama-lama deh buat makan sayur yang kamu tanam sendiri.
Cara Menanam Hidroponik Kangkung Dengan Botol Bekas
Metode hidroponik ini benar-benar praktis dan mudah banget untuk diterapkan di rumah. Apalagi dengan memanfaatkan botol bekas, kamu nggak perlu repot-repot beli pot atau alat khusus lainnya.
Dan untuk caranya sendiri ada dua model penanaman yang bisa kamu coba, yaitu model botol rebah dan botol berdiri. Silahkan teman simak penjelasannya dibawah ini..
1. Dengan Model Botol Rebah
Nah, yang pertama ini adalah model botol rebah, dimana botol bekas diposisikan secara horizontal atau rebahan. Untuk caranya sebagai berikut..
Langkah 1. Siapkan gelas plastik kecil, gelas ini bakal jadi tempat media tanamnya, jadi kita harus membuat lubang kecil-kecil di bagian bawah dan sekeliling gelas.
Lubang-lubang ini penting banget untuk sirkulasi udara dan juga tempat akar tanaman tumbuh keluar. Gak perlu terlalu banyak, cukup merata aja.
Langkah 2. Ambil botol bekas, posisikan botol dalam keadaan mendatar atau rebah. Lalu, buat dua lubang besar di bagian atas botol.
Ukuran lubangnya harus cukup besar untuk memasukkan gelas plastik yang tadi sudah dilubangi. Kalau kamu pakai botol yang lebih besar, kamu bisa buat lebih dari dua lubang, tergantung kebutuhan.
Langkah 3. Botol ini akan berfungsi sebagai wadah larutan nutrisi hidroponik. Jadi, pastikan lubangnya cukup besar dan posisinya tepat, ya.
Setelah itu, buat beberapa lubang kecil lagi di beberapa bagian botol, tapi kali ini posisinya di atas permukaan larutan nutrisi. Lubang-lubang kecil ini penting banget guna sirkulasi udara, yang bisa kamu buat mengguanakan solder, paku, atau kawat yang dipanaskan.
Langkah 4. Sekarang, ambil bibit kangkung yang sebelumnya sudah kamu semai. Biasanya, bibit ini sudah mulai berkecambah, jadi kita perlu membersihkan media tanam yang menempel di akar bibit tersebut dengan air bersih.
Setelah itu, masukkan bibit ke dalam gelas plastik. Pastikan sebagian akar dikeluarkan melalui lubang di bagian bawah gelas plastik, biar nanti akarnya bisa langsung menyentuh larutan nutrisi.
Langkah 5. Setelah bibit masuk, isi gelas plastik dengan sekam bakar sampai tanaman bisa berdiri tegak. Kamu juga bisa menyiramnya sedikit dengan air supaya media tanamnya lebih padat dan tanaman bisa berdiri lebih stabil.
Langkah 6. Nah, sekarang masukkan air nutrisi hidroponik ke dalam botol bekas yang sudah kamu siapkan. Setelah itu, masukkan gelas plastik yang sudah berisi bibit kangkung tadi ke dalam lubang yang sudah dibuat di botol.
Pastikan posisi akar tetap menyentuh larutan nutrisi di dalam botol, ya!
Langkah 7. Supaya botol nggak gampang terguling karena bentuknya yang bulat, kamu bisa menggabungkan beberapa botol sekaligus. Cara menggabungkannya gampang kok.
Kamu bisa pakai tali atau staples untuk menyatukan botol-botol tersebut di bagian sisinya.
Langkah 8. Dengan model botol rebah ini, kamu bisa bikin kebun mini hidroponik dengan cara yang simpel banget. Plus, kamu bisa pakai botol bekas dari minuman yang mungkin sudah tidak terpakai di rumah. Seru, kan?
2. Dengan Model Botol Berdiri
Model berikutnya adalah model botol berdiri, dimana botol bekas akan diposisikan secara vertikal. Gimana caranya? Yuk, langsung aja kita bahas langkah-langkahnya!
Langkah 1. Pertama-tama, potong botol bekas jadi dua bagian. Potong mulai dari bagian kepala botol hingga sepertiga tinggi botol.
Bagian atas botol yang telah dipotong ini nantinya akan diposisikan terbalik untuk menjadi tempat media tanam dan bibit kangkung.
Langkah 2. Lubangi bagian tutup botol dan sekelilingnya. Lubang ini penting banget guna sirkulasi udara dan tempat akar keluar.
Selain itu, lubangi juga bagian badan botol untuk memastikan sirkulasi udara tetap berjalan lancar. Kalau akar tanaman bisa ‘bernapas’ dengan baik, pertumbuhan kangkung juga bakal lebih optimal.
Langkah 3. Selanjutnya, tanam bibit kangkung. Caranya, posisikan akar bibit keluar dari lubang yang ada di bagian tutup botol tadi.
Kalau akarnya terlalu pendek dan nggak bisa langsung mencapai larutan nutrisi di bagian bawah botol, kamu bisa pasang sumbu. Sumbu ini berfungsi untuk membantu menyalurkan air dan nutrisi ke akar tanaman.
Langkah 4. Setelah itu, isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi hidroponik. Tapi ingat, gak perlu sampai penuh.
Bagian akar tanaman cukup menyentuh sebagian larutan saja, jangan sampai semuanya terendam. Hal ini penting agar tanaman tetap mendapatkan oksigen yang cukup untuk proses tumbuh kembangnya.
Langkah 5. Setelah semuanya siap, tempatkan botol yang sudah diisi bibit kangkung ini di tempat yang mendapat banyak sinar matahari.
Tapi ingat, jangan sampai kena hujan, ya! Kenapa? Karena air hujan bisa membuat larutan nutrisi jadi encer dan nggak seimbang lagi. Kalau nutrisi kurang, tanaman kangkung nggak bisa tumbuh maksimal, deh.
Langkah 6. Jangan lupa untuk cek volume larutan nutrisi secara berkala. Kalau sudah mulai berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi supaya tanaman tetap dapat asupan yang cukup.
Dengan perawatan yang baik, dalam beberapa minggu aja kamu sudah bisa menikmati hasil panen kangkung segar dari botol hidroponik ini.
Penutup
Gampang kan ternyata menanam kangkung dengan cara hidroponik? Siapa sangka, sampah botol bekas di rumah bisa diubah jadi alat yang bermanfaat buat menanam sayuran. Selain hemat biaya, hasilnya juga nggak kalah dengan cara bercocok tanam biasa.
Jadi, buat kamu yang pengen mulai berkebun di rumah, metode hidroponik ini bisa banget jadi pilihan. Kamu nggak perlu lahan luas atau peralatan yang mahal, cukup dengan botol bekas dan sedikit kreativitas, kamu sudah bisa punya kebun mini di rumah.
Jangan lupa ya, tanaman yang ditanam secara hidroponik tetap butuh sinar matahari yang cukup supaya bisa tumbuh optimal. Pastikan juga larutan nutrisinya selalu dicek secara berkala dan ditambahkan kalau sudah mulai berkurang.