Cara Membuat Pupuk Bokashi Padat

Pupuk organik memiliki banyak keunggulan bagi tanaman dan tanah. Salah satu jenis pupuk organik yang sedang populer di kalangan petani adalah pupuk bokashi. Pupuk ini merupakan hasil fermentasi bahan-bahan organik dengan bantuan mikroorganisme pengurai.

Tidak hanya efektif untuk memperbaiki struktur tanah, tetapi juga dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Nah kali ini admin akan berbagi informasi tentang bagaimana cara pembuatan pupuk bokashi padat langkah demi langkah, simak terus dibawah ya..

Apa Itu Pupuk Bokashi?

Pupuk bokashi adalah terobosan dari Jepang dan kini telah dikenal luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bokashi berbeda dari pupuk kompos biasa karena melibatkan mikroorganisme pengurai dalam proses fermentasinya.

Dengan bantuan mikroorganisme, pupuk ini terbukti lebih mudah terurai dalam tanah serta mampu memperbaiki kesuburan tanah. Di Jepang, bokashi sudah lama digunakan oleh para petani untuk menjaga kesuburan tanah mereka.

ukan hanya karena bokashi bisa dibuat dengan mudah dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar, tetapi juga karena bokashi memiliki manfaat yang lebih cepat terasa dibandingkan kompos biasa. Proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme pengurai memungkinkan pupuk bokashi siap digunakan dalam waktu yang lebih singkat, biasanya dalam 2 minggu hingga 1 bulan.

Bokashi juga membantu meningkatkan populasi mikroorganisme baik dalam tanah, yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Inilah yang membuat bokashi menjadi pilihan utama bagi para petani yang ingin hasil panen yang lebih melimpah tanpa harus menggunakan pupuk kimia yang berisiko merusak tanah dalam jangka panjang.

Cara Membuat Pupuk Bokashi Padat

Membuat pupuk bokashi padat sebenarnya cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, proses pembuatannya pun tidak memakan waktu lama, dan hasilnya bisa langsung digunakan setelah beberapa minggu.

Gimana caranya? Simak terus dibawah ini ya..

1. Persiapan Bahan

 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan dasar untuk pupuk bokashi. Kamu bisa menggunakan pupuk kandang, sisa-sisa tanaman seperti daun-daun kering, atau memanfaatkan limbah organik rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi basi, dan ampas kelapa.

Kunci utama dalam memilih bahan adalah memastikan bahwa bahan-bahan tersebut masih segar dan bebas dari kontaminasi bahan kimia. Membuat pupuk sambil mengolah limbah, apa gak pekerjaan yang menyenangkan?

Kamu bisa mengurangi sampah rumah tangga sambil menghasilkan pupuk berkualitas untuk tanaman kamu. Setiap kali ada sisa makanan atau limbah dapur, kamu tinggal menambahkannya ke dalam tumpukan bahan bokashi.

2. Menghaluskan Bahan

 

Setelah semua bahan terkumpul, langkah berikutnya adalah menghaluskan bahan-bahan tersebut. Kamu bisa menggunakan pisau atau blender untuk mempercepat proses ini.

Bahan yang lebih halus akan lebih mudah diurai oleh mikroorganisme, sehingga fermentasi akan berjalan lebih cepat.

Jangan khawatir jika tidak memiliki alat penghalus yang canggih. Menggunakan pisau dan memotong kecil-kecil saja sudah cukup untuk mempercepat proses penguraian.

Semakin kecil bahan yang kamu potong, semakin cepat pupuk bokashi kamu jadi.

3. Membuat Mikroorganisme Pengurai

 

Tahap ini adalah membuat mikroorganisme pengurai atau biasa disebut dekomposer. Mikroorganisme ini bisa berupa mikroba atau jamur fermentasi.

Salah satu produk yang banyak digunakan adalah EM4, yaitu campuran mikroorganisme siap pakai. Namun, jika kamu ingin bereksperimen, kamu juga bisa membuat dekomposer sendiri dengan menggunakan ragi atau bahkan membiakkan jamur pada media nasi.

Cara membuatnya pun cukup sederhana. Campurkan mikroorganisme pengurai dengan air dalam sebuah ember, tambahkan gula atau molase (tetes tebu) agar mikroorganisme dapat berkembang biak.

Biarkan campuran ini selama 2 hari hingga mikroorganisme aktif. Jika kamu menggunakan jamur, biakkan jamur tersebut terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke dalam bahan bokashi.

4. Proses Fermentasi

Sekarang saatnya memulai proses fermentasi. Ada dua cara yang bisa kamu pilih: metode aerob (dengan oksigen) atau anaerob (tanpa oksigen). Pilihan metode ini tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan peralatan.

Jika menggunakan metode anaerob, tumpuk bahan bokashi yang sudah dihaluskan ke dalam wadah atau tempat yang kering. Sebaiknya wadah ini tidak beralaskan tanah untuk mencegah kontaminasi.

Setelah tumpukan pertama jadi, siram bahan dengan larutan mikroorganisme pengurai, lalu aduk hingga merata dan padatkan.

Lanjutkan proses ini dengan menumpuk bahan di atasnya, basahi lagi, dan aduk hingga padat. Setelah semua bahan tertumpuk, tutup rapat dengan terpal dan biarkan selama 2 hingga 4 hari.

Pastikan tumpukan tidak terlalu panas, karena suhu yang tinggi bisa membunuh mikroorganisme yang sedang bekerja mengurai bahan organik.

Setelah beberapa hari, buka tumpukan pupuk dan aduk kembali untuk mengurangi panas. Setiap 2 hari sekali, aduk adonan pupuk untuk memastikan bahwa semua bagian terurai dengan baik.

Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Semakin lama proses fermentasi, semakin baik hasilnya.

5. Pupuk Bokashi Siap Digunakan

Setelah proses fermentasi selesai, pupuk bokashi padat kamu siap digunakan! Pupuk ini bisa langsung diaplikasikan ke tanah di sekitar tanaman atau disimpan untuk digunakan kemudian.

Bokashi tidak hanya memberi nutrisi pada tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik. Pembuatan pupuk bokashi adalah cara yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mengolah limbah organik menjadi sesuatu yang berguna.

Dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa menciptakan pupuk alami yang membantu menjaga kesuburan tanah sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.

Penutup

Pembuatan pupuk bokashi padat adalah solusi praktis bagi para petani dan pekebun yang ingin meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan proses yang relatif cepat, pupuk bokashi bisa menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan efisien dalam mengelola limbah organik.

Selain memberikan nutrisi bagi tanaman, penggunaan pupuk bokashi juga membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kadar bahan organik dalam tanah, dan menjaga keseimbangan mikroorganisme tanah yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.

Dengan memahami cara membuat pupuk bokashi padat, kamu tidak hanya akan menghemat biaya pupuk, tetapi juga ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.