Melinjo, tanaman yang mungkin belum begitu dikenal secara luas, memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari kehidupan manusia di Asia Tenggara. Dari namanya yang mungkin terdengar asing bagi sebagian, Melinjo menyimpan segudang keajaiban yang layak untuk dipelajari.
Karena itu, pada kesempatan kali ini admin akan mengajak teman-teman memahami tentang Melinjo, termasuk taksonomi, morfologi, habitat, jenis, dan manfaatnya. Segera, kita akan memahami manfaat tanaman satu ini.
Mari kita mulai dengan membahas taksonomi Melinjo.
Mengenal Pohon Melinjo
Melinjo, yang memiliki nama ilmiah Gnetum gnemon Linn., dikenal dengan berbagai nama di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, di Makassar disebut maninjo, di Selayar disebut ku’lang, sedangkan di Jawa dan Sunda dikenal sebagai belinjo atau mlinjo, dan tangkil secara khusus dalam bahasa Sunda.
Di kawasan Asia Tenggara lainnya, Melinjo juga dikenal dengan sebutan bago dalam bahasa Melayu dan Tagalog, khalet dalam Bahasa Kamboja, dan bidau dalam bahasa Melayu Kapuas Hulu. Berikut adalah klasifikasi pohon melinjo..
- Kingdom: Plantae
- Subkingdom: Viridiplantae
- Infrakingdom: Streptophyta
- Superdivisi: Embryophyta
- Divisi: Tracheophyta
- Subdivisi: Spermatophytina
- Kelas: Gnetopsida
- Subkelas: Gnetidae
- Ordo: Ephedrales
- Famili: Gnetaceae
- Genus: Gnetum
- Spesies: Gnetum gnemon
Bentuk dan Karakteristik Tanaman Melinjo
1. Akar
Melinjo merupakan jenis tanaman dengan akar tunggang, yang artinya akarnya tumbuh lurus ke dalam tanah. Akar Melinjo memiliki kemampuan untuk menembus tanah hingga kedalaman mencapai 5 meter.
2. Batang
Tinggi pohon Melinjo bisa mencapai 15 meter bahkan 25 meter. Batangnya berbentuk bulat dan tumbuh lurus dengan diameter sekitar 10 cm hingga 20 cm.
Batang Melinjo yang kokoh sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Kulit batangnya juga memiliki kandungan protein dan antioksidan yang tinggi.
3. Daun
Daun Melinjo berbentuk oval dengan ujung yang tumpul, dan biasanya berupa daun tunggal. Tepi daunnya rata dengan tulang daun berbentuk menyirip.
Jika daun Melinjo sobek, akan terlihat serat halus berwarna putih. Di Jawa, daun muda Melinjo disebut sebagai “so” dan sering digunakan sebagai bahan sayuran.
4. Bunga
Meskipun Melinjo bukan termasuk tanaman berbunga sejati, namun tanaman ini menghasilkan bunga meskipun bukan bunga sejati. Bunga Melinjo tumbuh pada ketiak daun dan termasuk dalam kategori bunga tidak sempurna yang berumah dua.
5. Buah atau Biji
Pohon Melinjo melakukan perkembangbiakan dengan biji dan bukan dengan spora. Meskipun demikian, Melinjo termasuk dalam jenis tanaman berbiji terbuka dan tidak menghasilkan buah sejati.
Buah Melinjo baru akan muncul setelah pohon berusia 5 hingga 6 tahun sejak ditanam.
Habitat Pohon Mlinjo
Pohon Melinjo dapat tumbuh subur di berbagai jenis tanah seperti tanah liat, lempung, pasir, dan kapur. Namun, pertumbuhannya tidak optimal jika ditanam di tanah yang sering tergenang air.
Ketinggian ideal habitat pohon Melinjo berada dalam rentang 0 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan, karena tidak membutuhkan tanah yang kaya akan nutrisi dan dapat tumbuh baik di berbagai iklim, meskipun lebih sering ditemukan di daerah dengan iklim kering hingga tropis.
Untuk menanam pohon Melinjo, sebaiknya memilih lahan terbuka yang luas dan terkena sinar matahari secara langsung. Di Indonesia, tanaman ini sering ditanam di pekarangan rumah dan kebun milik warga.
Meskipun umumnya tersebar di kawasan Asia Tenggara, namun jarang ditemukan di daerah pantai karena tanah di sana memiliki kadar garam yang tinggi.
Manfaat Melinjo untuk Kesehatan
1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Melinjo memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Komponen-komponen dalam Melinjo seperti serat dan antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
2. Mencegah Penuaan Dini
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam Melinjo membantu melawan radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel-sel tubuh akibat proses penuaan. Dengan mengonsumsi Melinjo secara teratur, kamu dapat menjaga kulit tetap sehat dan mencegah penuaan dini.
3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Melinjo mengandung berbagai zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin dan mineral dalam Melinjo membantu tubuh dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
4. Mengatasi Darah Tinggi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Melinjo dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi. Kandungan potasium dalam Melinjo membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit hipertensi.
Menu Olahan Makanan dari Melinjo
1. Emping Melinjo
Emping Melinjo adalah salah satu camilan tradisional yang populer di Indonesia. Emping ini dibuat dari irisan tipis biji Melinjo yang kemudian dikeringkan dan digoreng hingga kering. Emping Melinjo memiliki rasa gurih dan renyah, seringkali disajikan sebagai pelengkap dalam hidangan atau sebagai camilan yang lezat.
2. Sayur Asem
Sayur Asem adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang juga sering menggunakan Melinjo sebagai salah satu bahan utamanya. Potongan-potongan Melinjo dimasak bersama dengan berbagai sayuran lainnya seperti kacang panjang, jagung, labu siam, dan terong. Kuah asam segar yang khas membuat Sayur Asem menjadi hidangan yang segar dan lezat.
3. Tumis Melinjo
Tumis Melinjo adalah hidangan yang terbuat dari irisan Melinjo yang ditumis dengan bumbu-bumbu rempah dan bahan lain seperti cabai, bawang, dan terkadang daging atau udang. Tumisan ini memiliki cita rasa yang khas dan nikmat, cocok disantap sebagai lauk pendamping nasi putih hangat.
4. Keripik Melinjo
Keripik Melinjo merupakan salah satu variasi dari keripik yang terbuat dari irisan tipis Melinjo yang kemudian dikeringkan dan digoreng hingga kering. Keripik Melinjo memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, sering dijadikan sebagai camilan ringan yang disukai banyak orang.
Tips Aman Mengolah Mlinjo
1. Pilih Buah Tua dan Matang
Saat akan mengolah Melinjo, pastikan untuk memilih buah yang sudah tua dan matang secara sempurna. Buah Melinjo yang sudah matang memiliki biji yang lebih besar dan tekstur yang lebih keras, sehingga lebih cocok untuk diolah menjadi berbagai jenis hidangan.
2. Masak Hingga Matang
Saat mengolah Melinjo, pastikan untuk memasaknya hingga benar-benar matang. Proses memasak yang cukup akan membantu menghilangkan kandungan asam oksalat yang terdapat pada Melinjo, sehingga menghasilkan hidangan yang lebih aman dan lezat untuk dikonsumsi.
3. Jangan Menyimpan Terlalu Lama
Setelah mengolah Melinjo, sebaiknya jangan menyimpannya terlalu lama di suhu ruang. Sebaiknya konsumsi hidangan Melinjo dalam waktu yang relatif singkat untuk menjaga kesegarannya dan mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan.
Penutup
Dari taksonomi hingga manfaatnya, Melinjo telah membuktikan diri sebagai tanaman yang kaya akan potensi dan manfaat bagi manusia. Dengan memahami lebih dalam tentang karakteristik dan cara mengolahnya dengan aman, kita dapat menikmati kelezatan dan manfaat gizinya dengan lebih baik.
Mari kita terus menjaga keberadaan Melinjo serta mengapresiasi segala yang telah ditawarkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.